14 December 2014

Ilmu Kealaman Dasar




PERANAN ILMU ALAMIAH DASAR
(IAD) DI DALAM  PLS
Dosen:
Hasan Subekti, S.Pd., M.Pd



v ROBIATUL ADAWIYAH                      (131034045)
v SHERLY CLAUDIA PARDOSI            (131034067)
v NIKMATUL IRADINI                            (131034068)
v DESI SAFITRI                                         (131034082)
v MOHAMMAD ZAINUL MIFTA            (131034083)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH 2013 B
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA





KATA PENGANTAR

     Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
      Makalah disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami apa hakikat ilmu alamiah dasar serta peranannya dalam pendidikan luar sekolah. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
       Makalah ini memuat tentang “Hakikat dan Peran Ilmu alamiah Dasar Dalam Pendidikan Luar Sekolah”. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, sehinggga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
        Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di kemudian hari. Terimakasih

                                       
                                                                                                 Surabaya,  November 2013
                  
                                                                                                        
                                                                                                            Penyusun







DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................1
Daftar Isi .........................................................................................................2
Bab 1 Pendahuluan
            1.1 Latar Belakang ............................................................................. 3        
            1.2 Rumusan Masalah ........................................................................3
            1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................3
Bab II Pembahasan
            2.1 Hakikat Ilmu Alamiah Dasar......................................5
            2.2 Pengertian Pendidikan Luar Sekolah...........................................8
            2.3 Tujuan dan Fungsi Mata Kuliah Sains Dasar .............................11
2.4 Peranan Ilmu Alamiah Dasar Dalam Pendidikan PLS................12
Bab III Penutup
            3.1 Simpulan .....................................................................................16
            3.2 Saran ...........................................................................................16
Daftar Pustaka .............................................................................................. 17



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
          Dalam era globalisasi ini telah banyak bermunculan ilmu pengetahuan yang mutakhir dimana-mana, yang semua itu akan berdampak pada kehidupan kita didunia. Salah satu dari beberapa ilmu itu adalah ilmu alamiah dasar.
          Kita sebagai para calon pendidik pun masih banyak kelemahan dalam penguasaan ilmu, banyak belum mengenal ilmu-ilmu tersebut. Khususnya ilmu kealaman dasar yang penting.
          Hakiakat ilmu kealaman dasar itu pun mampu menjadi dasar bagi kita untuk melangkah dalam mempelajari mata kuliah ini. Serta peranannya yang besar bagi perkembangan kita untuk hidup dalam masyarakat. IAD Memberikan arah yang jelas.
           Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai alam semesta dalam rangka mempertahankan hidupnya. Sesuai dengan perkembanangan kebutuhan manusia, ilmu pun selalu berkembang dengan cepat. Ilmu dapat memberikan dampak yang bermacam-macam terhadap kehidupan manusia.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tesebut, maka rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah;
1. Apa hakikat dari ilmu alamiah dasar?
      2. Apa pengertian pendidikan luar sekolah?
      3. Apa tujuan dan fungsi mata kuliah Sains Dasar?
      4. Apa peranan ilmu alamiah dasar dalam pendidikan luar sekolah?

1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan makalah ini tak lain adalah:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan apa itu hakikat ilmu alamiah dasar.
2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan luar sekolah
3.  Untuk mengetahui tujuan dan fungsi mata kuliah Sains Dasar
4. Untuk mengetahui dan memahami peranan ilmu alamiah dasar dalam pendidikan luar sekolah.



BAB II
                                             PEMBAHASAN

2.1  Hakikat Ilmu Alamiah Dasar
             Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri    sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu alamiah dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
            Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja. Dan tentunya semua ilmu memiliki tujuan, peran, manfaat dan fungsi. Begitu juga dengan ilmu alamiah dasar. Tujuan ilmu alamiah dasar adalah:
1. Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
2. Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran , cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.
4. Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun non-eksakta.

Sedangkan fungsi dari Pengajaran Ilmu alamiah dasar adalah:
1. Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa Non-eksakta.
2. Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar pada pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa non-eksakta.

1. Pengetian Ilmu Pengetahuan Alam
             H.W fowler mengatakan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan yang didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi.
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan masalah tertentu. Metode inilah yang menjadi dasar metode yang digunakan dalam IPA.

2. Lahirnya Ilmu Alamiah
            Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)

3. Metode Ilmiah dan Implimentasinya
             Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat sebagai berikut :
1. Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2. Masalah dan problema, menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3. Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4. Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru)

             Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.

4. Ketebatasan Ilmu Alamiah
               Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
               Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
               Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat)
               Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan . Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya. Contoh penemuan mesiu atau bom atom.

5. Filsafat Ilmu Alamiah
             Vitalisme, merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar alam. Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
              Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
                Agnotisme, untuk menghindari pertentangan vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

2.2 Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
                Pendidikan luar sekolah sebenarnya sudah ada sebelum pendidikan formal  lahir. Pendidikan luar sekolah (PLS) sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru dalam kehidupan manusia (Faure, 1981: 2). Pendidikan luar sekolah berjalan sesuai dengan peradaban manusia yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pelaksanaan, masyarakat melakukannya melalui upacara-upacara tradisional, keagamaan, kebudayaan, dan kegiatan belajar membelajarkan dalam bentuk magang oleh orang tua kepada anaknya atau orang yang sudah tahu kepada orang yang ingin tahu secara tradisional. Pendapat para pakar pendidikan luar sekolah mengenai definisi PLS cukup bervariasi. Philip H.Coombs berpendapat bahwa pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak. Russel Kleis, dalam bukunya Non-formal Education mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda dengan pendidikan tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan keinginan serta kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh.    Axinn mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah merupakan kegiatan yang ditandai dengan kesengajaan dari kedua belah pihak, yaitu pendidik yang sengaja membelajarkan peserta didik, dan peserta didik yang sengaja untuk belajar. Suzanna Kindervatter mengemukakan definisi pendidikan luar sekolah sebagai berikut: pendidikan luar sekolah sebagai suatu metoda penerapan kebutuhan, minat orang dewasa dan pemuda putus sekolah di negara berkembang, membantu dan memotivasi mereka untuk mendapatkan keterampilan guna menyesuaikan pola tingkah laku dan aktivitas yang akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan standar hidup.
                Suzanna Kindervatter mengusulkan pendidikan pendidikan luar sekolah sebagai "empowering process”. Empowering process adalah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada seseorang atau kelompok guna memahami dan mengontrol kekuatan sosial ekonomi dan politik sehingga dapat memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat. Program pembelajaran dalam empowering process dirancang untuk memberi kesempatan kepada para anak putus sekolah, dengan menganalisis keadaan kehidupan mereka guna, mengembangkan keterampilan yang dikehendaki agar dapat merubah keadaan kehidupan mereka.  
Adikusumo (1986: 57) dalam bukunya Pendidikan Kemasyarakatan mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga bahkan masyarakat dan negaranya. Sudjana, mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: "Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggara-kan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara. Definisi dan pengertian pendidikan luar sekolah yang dikemukakan para pakar tersebut di atas pada prinsipnya menuju pada suatu wawasan mengenai pendidikan luar sekolah yaitu setiap kesempatan dimana teradapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, guna membantu peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi diri dalam mengembangkan tingkat pengetahuan, penalaran, keterampilan sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Hasil yang diperoleh dari pendidikan luar sekolah diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
 Peran Pendidikan Luar Sekolah Masalah pendidikan dalam pendidikan sekolah, menyebabkan pendidikan luar sekolah mengambil peran untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam mengurangi masalah tersebut. Sudjana (1989:107) mengemukakan peran pendidikan luar sekolah adalah sebagai “pelengkap, penambah, dan pengganti". Sebagai pelengkap pendidikan sekolah Pendidikan luar sekolah berfungsi untuk melengkapi kemampuan peserta didik dengan jalan memberikan pengalaman belajar yang tidak diperoleh dalam pendidikan sekolah. Isi pogram didasarkan atas kebutuhan peserta didik. program dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan dan bekerja sama dengan masyarakat. Programnya bermacam-macam, seperti pendidikan keterampilan produktif, olah raga, kesenian, kelompok belajar, kelompok rekreasi dan kelompok pencinta alam. Pendidikan luar sekolah sebagai pelengkap ini dirasakan perlu oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat dan mendekatkan fungsi pendidikan sekolah dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu program-program PLS pada umumnya dikaitkan dengan lapangan kerja dan dunia usaha seperti latihan keterampilan kayu, tembok, las, pertanian, makanan, dan lain-lain. Sebagai penambah pendidikan sekolah Pendidikan luar sekolah sebagai penambah pendidikan sekolah bertujuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada:
1. Peserta didik yang ingin memperdalam materi pelajaran tertentu yang diperoleh selama mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah. Kegiatan belajar tambahan ini dilakukan di luar jam pelajaran dengan menggunakan ruang kelas di sekolah yang bersangkutan atau ditempat lain. Materi pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan para siswa. Para pendidik pada umumnya adalah guru-guru mata pelajaran yang bersangkutan sangkutan atau sumber belajar lain yang ada di masyarakat.
2. Alumni suatu jenjang pendidikan sekolah dan masih memerlukan layanan pendidikan untuk memperluas materi pelajaran yang telah diperoleh. Kebutuhan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu : 1) Memperluas materi pelajaran yang telah diperoleh untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Kebutuhan ini biasanya dilakukan melalui bimbingan studi, bimbingan tes, kursus-kursus dan kelompok belajar; 2) Menambah pengetahuan tentang materi belajar yang dirasakan penting sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat. Kebutuhan ini dilakukan melalui kursus-kursus, diskusi, seminar lokakarya, penelitian dan studi kepustakaan.
3. Mereka yang putus sekolah dan memerlukan pengetahuan serta keterampilan yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan atau penampilan diri dalam masyarakat. Upaya ini dikaitkan dengan keterampilan kerja dan berusaha.

Pendidikan luar sekolah sebagai penambah ini diarahkan untuk membekali para lulusan dan mereka yang putus sekolah untuk memasuki dunia kerja. Sebagai pengganti pendidikan sekolah Pendidikan luar sekolah sebagai pengganti pendidikan sekolah meyediakan kesempatan belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang karena berbagai alasan tidak memperoleh kesempatan untuk memasuki satuan pendidikan sekolah, umumnya sekolah dasar. Program pendidikan ini sering diselenggarakan di daerah-daerah terpencil atau daerah yang disebut kantong terasing yang belum memiliki sekolah dasar. Kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan praktis dan sederhana yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti pemeliharaan kesehatan lingkungan dan pemukiman, gizi keluarga, cara bercocok tanam, dan jenis-jenis keterampilan lainnya. Kegiatan ini sanya dikelola oleh lembaga-lembaga pemerintah dan badan-badan sosial yang mempunyai tugas pelayanan pada masyarakat.

2.3 Tujuan Dan Fungsi Mata Kuliah Sains Dasar
            Tujuan mempelajari Sains Dasar ini adalah untuk mengetahui semua perilaku alam semesta yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Secara garis besar rumusan tujuan tersebut adapat terperinci sebagai berikut:
  1. Menambah wawasan tentang Sains Dasar ,terutama mengembangkan sikap ilmiah seperti : jujur,terbuka, optimis,tidak mudah putus asa, peka terhadap kelestarian lingkungan, dan memupuk keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Meningkatkan wawasan tentang alam dan lingkungan yang memberika kekuatan bagi sumber-sumber kemakmuran masyarakat
  3. Meningkatkan kecintaan akan sumber-sumber alam dan lingkungan
  4. Menempatkan nilai-nilai sumber daya alam dan lingkungannya sebagai pendorong semangat ilmiah dalam kaitan dengan perkembangan IPTEK
  5. Mengembangkan kemampuan pribadi untuk berkehidupan bermasyarakat terutama dalam bidang kekaryaan dan profesi
  6.  Mampu berfikir secara rasional, sistematis, dan bersikap professional dalam menyelesaikan masalah kehidupan
  7. Berjiwa besar dan mampu menerima pendapat orang lain secara logis dan ilmiah
  8. Memupuk rasa tanggung jawab terhadap sumber daya alam dab lingkungan
  9. Mengembangkan interaksi yang selaras antara disiplin ilmu eksak dan non eksak.

2.4 Peranan ilmu alamiah dasar dalam pendidikan luar sekolah

             Tentunya semua disiplin ilmu itu memiliki peran dalam kehidupan manusia. Yang mana perannya ini dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan peran Ilmu Alamiah Dasar dalam kehidupan  manusia terutama bagi pendidikan luar sekolah sampaisaat ini antara lain:
1. Bidang pangan dan perbaikan gizi
Dalam bidang pangan dan gizi, peran sains cukup besar baik dari segi peningkatan penyediaan pangan, penganekaragaman pola konsumsi masyarakat, maupun dalam peningkatan status gizi masyarakat serta mengurangi berbagai jenis penyakit akibat kekurangan gizi.

2. Suatu ilmu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Dengan adanya perkembangan ilmu alamiah dasar dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan ilmu IPA dapat timbul cabang-cabang ilmu lain yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

3. Suatu ilmu yang dapat menaikkan kualitas mutu produksi.
Dengan teknologi material yang bersumber dari ilmu dasar ini yaitu oleh konsep-konsep IPA para ahli makin menguasai sifat maupun pemanfaatan suatu senyawa, denagn mengubah atau mereaksikan nya dengan senyawa lain sehingga mendapatkan senyawa baru dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan harapan.

4. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu yang berkaitan dengan alam.
Tentu saja bila kita mengenal ilmu alamiah dasar kita akan menemukan ilmu-ilmu lainnya, karena ilmu alamidah dasar (IAD) ini bukanlah ilmu yang berdiri sendiri.
5. Meningkatkan system transportasi dan komunikasi.
Perkembangan ilmu semakin pesat, menimbulkan tekanan dalam pikiran para ilmuan untuk terus berkarya dalam hal-hal yang baru termasuk dalam transportasi dan komunikasi. Yang dulunya kita berkomunikasi sangatlah sulih, nah sekarang anya dalam hitungan detik kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang jauh lokasinya. Begitu juga dengan transportasi, dulu kita bila ingin menjangakau tempat yang jauh kita membutuhkan berhari-hari, namun kini dengan adanya iptek ini hal yang lama menjadi cepat.

6. Memberikan kontribusi tentang ilmu kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui ilmu kedokteran itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar ( fisika, kimia, biologi) serta alat-alat elektronik dan non elektroik.

7. Dapat meninakatkan kualitas SDM.
Dengan adanya IAD kita dapat meningakatkan SDM.

8. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Dengan adanya IAD maka Semakin banyak perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan pekerjaan itu menjadi lebih besar.

9. Dapat meningakatkan keborosan dan menimbulakan pencemaran lingkungan.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak negative bila kita salah dalam penggunaannya.

10.Bidang teknologi informasi dan komunikasi
    Perkembangan masyarakat informasi merupakan proses kesinambungan revolusi    industri. Selama ini berkat kemajuan di bidang telematika (telekomunikasi dan infornasi), maka arus informasi akan mengalir secara deras dan sangat mudah diperoleh. Di lain pihak perkembangan kehidupan masyarakt juga menuntut

ketersediaan informasi yang tinggi. Kedua hal tersebut saling terkait mendorong terciptanya globalisasi informasi. Semua ini akan terlaksana dengan baik bila penguasaan sains sebagai sumber teknologi dkuasai dengan baik. Disini peran PLS sebagai memberikan  informasi dan kursus-kursus kilat terutama pada masyarakat perkotaan karena lebih cepat terkena perkembangan ilmu dan teknologi.

11.     Bidang Bioteknologi
Kehidupan manusia modern yang bercirikan kemajuan dan penguasaan IPTEK meletakkan bioteknologi sebagai teknologi terkemuka dan menjadikannya sebagai teknologi harapan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi kesejahteraan umat manusi.
Dalam hal ini penerapan bioteknologi yang menguntungkan suatu Negara dan masyarakat adalah bioteknologi yang dapat digunakan secara langsung untuk mengatasi berbagai hal antara lain :
a.    Upaya peningkatan gizi
b.    Pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit
c.    Pemeliharaan lingkungan agar aman bagi kehidupan
d.   Upaya pengembangan efiseiensi produksi pangan, hewani seperti susu,keju dan daging.
e.    Industri hutan
f.     Industri obat-obatan
g.    Vaksinasin
h.    Energi
Untuk dapat berkembangnya bioteknologi secara baik diperlukan kemampuan penguasaan dalam bidang biologi, mikrobiologi, biokimia, genetika, fisika,kimia, dan rekayasa yang secara bersamaan mampu menguak tabir misteri kehidupan dan organisasi dari makhluk hidup.



  

                                                                     BAB III
                                                                  PENUTUP

3.1  Simpulan
            Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri,  melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) sehingga dapat memberikan wawasan.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.

3.2  Saran
             Ilmu pengetahuan tidak selamanya membuat manusia menjadi lebih beradap dan mencapai kesempurnaan hidup, tapi pengetahuan ini juga dapat menjadikan bencana bagi diri kita.
Jadi kita harus faham betul ilmu pengetahuan apa yang sedang kita pelajari. Sebagai calon  pendidik  kita seharusnya mampu menganalisis mana yang baik dan mana yang buruk.




                                                          DAFTAR PUSTAKA


 Drs. Nasrudin Harun, MS, dkk: Sains Dasar,Surabaya :  Unesa University Press, 2007




























0 komentar: