24 December 2013

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SUMBER BELAJAR

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KEBUTUHAN DAN SUMBER BELAJAR

TPQ “HASANAH-VIDARAINI”



Disusun oleh
MASRIFAH (131034038)
Kelas 2013 B

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, tauhid serta hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat dengan tema “Hubungan polusi udara dengan paru-paru dan ekologi”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa risalah Allah, yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat dan sumber belajar , serta sebagai sumber referensi bagi pemrogram mata kuliah  Analisis Kebutuhan Dan Sumber Belajar Masyarakat . Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai dukungan pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penyusun. Sehingga penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu kelancaran proses penulisan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga makalah ini memerlukan penyempurnaan.
Harapan penyusun, laporan  ini dapat bermanfaat bagi para Mahasiswa yang memerlukan dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan.




Surabaya,  5 November 2013 
Penyusun                    




DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………………………..........4
2.Tujuan………………………………………………………………………………………….4
3.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………4
4.Manfaat…………………………………………………………………………………............4
5.Metode Penelitihan……………………………………………………………………………..5
            1.1 Metode Wawancara……………………………………………………………….....5
            1.2 Metode Observasi Langsung…………………………………………………………………………………………7
1.3 Metode Quisioner…………………………………………………………………………………..........11

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….
          1. Dasar-dasar Pembelajaran AL QUR’AN.....................................................................................................................................13
          2. Metode Pembelajaran AL-…QUR’AN………………………………………….................................................................15
          3. Kegiatan Pembelajaran di TPQ………………………………………………………........................................................19
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..
1.      Saran…………………………………………………………………...................21
2.      Daftar Pustaka……………………………………………………………………21

BAB I
PENDAHULUAN

PEMBELAJARAN MEMBACA AL QUR’AN DENGAN METODE HASANAH-VIDARAINI  DI LEMBAGA PENDIDIKAN  MA’ARIF NU CABANG SIDOARJO

A.  Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memuat berbagai petunjuk untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika, hubungan sosial, dan sebagainya. Keseluruhan isi al-Qur’an pada dasarnya mengandung beberapa pesan. Pertama, masalah tauhid, termasuk di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib. Kedua, masalah ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan menghidupkan di dalam hati dan jiwa. Ketiga, masalah janji dan ancaman, yaitu janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksa bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akhirat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga dan neraka.Keempat, jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah. Dan kelima, riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rasul Allah.

B. Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi peserta didik yang belajar Al-quran di  TPQ “HASANAH-VIDARAINI”  Jln.Brebek 3A, Gedongan, Kecamatan Waru Sidoarjo  dan Mengetahui metode-metode pembelajaran Al-quran tersebut.  .Tak hanya itu, penulis pun mencari solusi masalah tersebut.

C. Rumusan Masalah
Pada penelitian kali ini, penulis memfokuskan pada siswa yang belajar membaca, menulis dan menghafal Al-quran di TPQ “HASANAH-VIDARAINI” Kecamatan Waru Sidoarjo.

D. Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
a.       Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji pembelajaran Al-quran.
b.      Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
c.       Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi.
d.       Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.
Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a. Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak menyadarinya.
b.  Lebih mendekatkan pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan perhatian, kesempatan dan motivasi bagi mereka.
  c.  Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.
E.   Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan berbagai macam teknik, diantaranyayaitu :
1.      Metode wawancara

a)        IDENTITAS GURU DI TPQ “HASANAH-VIDAROINI”

NAMA                                     : Nur Muvida.Spd
PROFESI                                  : Guru Matematika dan Guru Baca AL-QUR’AN
ALAMAT                                : JLn. Brebek Wadung Asri Gedongan, Waru-Sidoarjo

b)     Daftar Pertanyaan Yang di Ajukan kepada guru yang mengajar di TPQ



No
Pewawancara
Narasumber
1.
Siapa nama anda ?
Nama saya Nur Muvida
2.
Profesi anda disini selain menjadi guru bahasa Inggris sebagai apa lagi ?
sebagai guru ngaji sekaligus guru matematika di MTS “DARUL ULUM GEDONGAN”

3.
Sudah berapa lama anda menjadi guru ngaji disini ?
12 Tahun menjadi guru ngaji Di tempat ini
4.
kira-kira berapa jumlah peserta didik yang mengaji disini ?

142 murid, murid laki-laki ada 82 dan murid perempuan ada 60 orang
5
berapa banyak jumlah guru yang mengajar disini ?
ada 15 guru perempuan dan tidak ada guru laki-laki

6
Mayoritas peserta didik yang mengaji disini, mulai usia berapa sampai usia berapa ?

mayoritas nya dari usia 6-8 tahun dan ada juga anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, SMP dan TK
7
Berapa jam waktu pembelajaran Al-quran ?

2 jam, biasanya di mulai dari jam 15.00 sore

8
Adakah hari libur nya ?
libur setiap hari Minggu dan hari-hari besar Islam.
9
Apakah anda mempunyai kendala selama mengajar disini dan  jikaiya kendala seperti apa yang biasanya terjadi ?

Kendalanya ya biasa saja, seperti mereka sedikit susah untuk di atur, hanya itu.

10
bagaimana cara anda dalam menyikapi anak ( peserta didik) yang belum juga fasih dalam membaca Al-Quran ?

pastinya harus menyikapinya dengan sabar ya, dan  terus memberi bimbingan sampai anak tersebut benar-benar bisa membaca Al-quran dengan lancar dan benar.

11
Metode belajar seperti apa yang anda gunakan agar peserta didik  itu mudah dalam memahami apa yang anda ajarkan ?

di TPQ sini menggunakan metode membaca Praga, pembelajarannya  ¼ jam pertama membaca Praga Dan ½ jam membaca secara individu, selain itu menggunakan metode Klasikal ( adanya buku penghubung/ buku catatan keseharian dalam belajar Al-quran ). Biasanya pertama-tama itu ,dengan membaca secara bersama-sama dan setelah itu membaca satu persatu ( Individu ). Dan disini juga cara pembelajaran Al-quran, peserta didik di tuntut harus belajar mandiri, maksudnya itu siswa harus mengetahui terlebih dahulu bacaan al-quran  yang telah di bacanya ( peserta didik tidak boleh di tuntun oleh guru, harus mandiri ) kecuali jika dia benar-benar sudah  tidak mengetahui cara baca Al-quran secara benar  baru guru akan memberikan penjelasan (memberi tahukan mana bacaan yang benar) selama siswa itu masih mampuh dan bisa untuk membaca dengan benar, guru hanya dibolehkan untuk mendengarkan dan memberi pengarahan jika baca’an tersebut salah. jadi mereka harus benar-benar aktif mencari tahu bacaan tersebut sebelum dia membaca di hadapan guru, siswa tersebut harus di drill. Kami menggunakan metode tersebut  agar siswa terbiasa belajar secara mandiri dan agar paham apa yang telah di bacanya sehingga siswa tersebut tidak mudah lupa karena apa yang telah mereka pelajari dan pahami secara sendiri itu akan mudah tertanam kuat di otak sehingga kemampuan daya ingatnya semakin tajam dan kuat.

12
kebanyakan anak muda jaman sekarang malas jika di suru belajar Al-quran, lalu bagaimana cara anda dalam memotivasi mereka agar tumbuh niatan dalam belajar Al-Quran ?

semua itu kan pertama di awali dengan factor keluarga, jika keluarga itu selalu memberi dorongan untuk anaknya agar giat belajar al-quran, dan guru-guru  disini hanya memberikan beberapa motivasi saja, karna disini lebih di focus kan dalam pembelajaran al-quran nya, terkadang waktu pembelajaranya itu kurang cukup sehingga tidak terlalu banyak memberikan motivasi, itu juga tergantung dari individu gurunya masing-masing.

13
Adakah cara-cara khusus yang anda ajarkan pada peserta didik agar mereka itu merasa senang dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran Al-quran ?

cara khusus sih, sebenarnya tidak ada, disini kita hanya memberikan sedikit motivasi pada peserta didik.


Kesimpulan dari wawancara di atas yaitu:
Di TPQ “ HASANAH VIDARAINI ”  Pembelajaran Al-quran dilakukan dengan metode peserta didik di haruskan mandiri, jadi guru-guru disini tidak mengajarkan dengan cara di tuntun, dan jika siswa itu belum benar-benar fasih dan lancar dalam membaca Al-quran, pembelajarannya itu tidak akan di lanjudkan ke halaman berikutnya, mereka harus benar-benar lancar terlebih dahulu, jika mereka ingin melanjutkan ke pembelajaran al-quran ke halaman berikutnya jadi mereka benar-benar di ajarkan secara drill.


2.      METODE OBSERVASI LANGSUNG

OBSERVASI KE TPQ
“HASANAH VIDARAINI”
A.     Latar belakang mengambil TPQ “ HASANAH VIDARAINI”
Stimulasi pendidikan sejak dini adalah hal yang paling penting dan terutama sekali yang harus diberikan kepada anak karena melalui stimulasi usia dini anak akan menjadi seseorang yang dapat membentuk kepribadiannya sendiri, banyak sekali jalan yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk memberikan stimulasi kepada anak, salah satunya dengan mengajak anak untuk bergabung di dalam suatu kelompok yaitu TPQ(taman pendidikan Al qur’an).
Latar belakang kami memilih TPQ-HASANAH VIDARAINI sebagai tempat observasi karena disana anak bisa atau mampu untuk melatih kemampuannya dengan cara diberikan pengajaran oleh guru mereka. Di TPQ tersebut kami memandang bahwa stimulasi yang diberikan sesuai dengan apa yang telah kita pelajari, si pendidik memberikan stimulasi pelajaran dengan cara yang dapat ditangkap oleh anak seperti: membaca ayat-ayat pendek , menulis al-quran, menghafal surat-surat al-quran, dan proses Tanya jawab. Dan pada saat kami memperhatikan mereka, kebanyakan dari mereka yang sudah mampu menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru mereka,tapi sebagian dari mereka juga ada yang kelihatan malu-malu untuk memberikan pendapat dan menjawab pertanyaan. Satu hal yang kami kagumi dari TPQ ini adalah kebanyakan anak yang aktif adalah anak cowok, dia sangat mampu menjawab apa yang dipertanyakan oleh gurunya. Jika dilihat dari segi pendidik, guru di TPQ disini sudah berhasil mengembangkan ilmunya kepada anak-anak didik mereka, guru mampu memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya.
B.     Deskripsi tempat
TPQ (taman pendidikan qur’an) ini berada di jalan Brebek  3A Tepatnya di Rumah belajar Al-quran.
C.     Metode
Pembelajaran disampaikan secara klasikal dan Individual. Adapun metode yang sering digunakan adalah ceramah, unjuk kerja, dan hafalan serta metode lain yang sifatnya insidentil.
  1. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan berbentuk  Ujian secara lisan . ujian itu hanya bisa di lakukan  oleh siswa yang sudah khatam/telah menyelesaikan per/jilid buku pembelajaran tersebut, jika disaat ujian itu berlangsung dan ternyata siswa tersebut belum begitu lancar dalam membaca Al-quran, mereka tidak akan di luluskan dan tidak adanya ujian remidi sehingga  mereka akan mengulang buku/jilid  tersebut dan mereka yang tidak lulus harus menunggu 1 tahun lagi, baru bisa mengikuti ujian lagi.

BAB II
ISI/LAPORAN
E.       Keadaan tempat observasi
Keadaan TPQ  ini sangat memadai dengan fasilitas yang telah disediakan anak bisa belajar dengan baik dan nyaman, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
F.      Di TPQ “HASANAH VIDARAINI”  terdapat :
*  jumlah  guru ngaji ada 15 Guru perempuan
* Jumlah Peserta didik yang mengaji disini ada 142 orang
* Laki-laki :  82 orang
* Perempuan : 60 orang
* Mayoritas yang mengaji TPQ “HASANAH VIDARAINI” adalah anak yang berusia sekitar        6-7 thn ke-atas dan ada juga peserta didik yang masih TK da nada yang masih SMP

G.     Daftar pelajaran
No
Senen
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
1
Al qur’an dan hadist
Fiqih dan ibadah
Membaca al-quran
Aqidah akhlak
Praktek sholat
2
Hafalan ayat
Hafalan shalat
Hafalan do’a
Hafalan zikir
Tajwid

H.     Pembagian kelas dalam pembelajaran Al-quran ( Level kelas )
a)      pra jilid 1 ( siswa yang baru mengenal bacaan Al-quran
b)      iqro jilid 1
c)      iqro Jilid 2
d)     iqro Jilid 3
e)      iqro Jilid 4
f)       iqro Jilid 5
g)      iqro Jilid 6
h)      Al-Qur’an
I. Tata Tertib 
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program belajar mengajar di TPQ “HASANAH VIDARAINI” disusun tata tertib yang berlaku serta mengikat kepada semua elemen yang ada di Madarasah Diniyah, yang meliputi :
  1. Santri hadir di TPQ 5 menit sebelum pembelajaran dimulai.
  2. Setiap santri harus bersikap sopan serta santun kepada guru dan sesama santri baik di Madrasah maupun di luar Madrasah.
  3. Santri memakai pakaian yang sopan dan Islami selama proses pembelajaran.
  4. Santri yang berhalangan hadir karena alasan tertentu harus mendapat izin dari guru terkait.
  5. Hendaknya santri mengikuti pembelajaran dengan penuh disiplin dan sungguh-sungguh.

      G.  Masalah yang dimiliki oleh anak
* Anak menghafal ayat terlalu panjang sehingga susah untuk dia mengahafalnya.
* Anak malu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
H.    Saran
Seharusnya pembelajaran di TPQ  ini dilakukan secara bertahap bukan secara sekaligus  mampu untuk menguasainya secara baik. Dan dengan begitu otak anak akan mudah untuk menyerap pelajaran yang diberikan pendidik kepada anak didiknya, misalnya saja dari segi penghafalan ayat, anak dituntut untuk selalu mengahafal ayat sehingga dia selalu mengalami kendala dalam segi mengahafal, banyak anak yang kurang tahu dalam mengahafal ayat-ayat yang diberikan oleh guru, mengajar di TPQ  seharusnya mengedepankan system praktek bukan system dikte sehingga anak lebih bisa dan mampu mengasah dan menggunakan otaknya untuk berfikir.
1. keluarga adalah factor utama dalam pembentukan karakter anak, dengan cara memberikan dukungan sepenuhnya pada anak untuk giat dalam belajar Al-quran
2. selalu memberikan banyak motivasi pada anak, motivasi nya bisa dengan memberikan cerita-cerita tauladan, agar mudah di ingat oleh anak.
3. Biarkan anak berimajinasi dan bereksperimen serta menyatakan perasaan mereka dengan segala keunikannya, aktiflah bersama imajinasi anak.
4. Beri kesempatan pada anak anda untuk bereksplorasi, mencoba karena selama ada ruang untuk berbuat suatu kesalahan, disana anak belajar.
5. Jadilah contoh atau model dan lakukan kegiatan sederhana bersama anak.

3.      METODE QUISIONER
Jawablah pertanyaan berikut ini !!!
A.  Pilihan ganda :
1.     Apakah kamu senang belajar  Al-quran di tempat ini ?
a.     Ya                                                     c. kurang senang
b.     Tidak                                                 d. sangat senang
2.     Kenapa kamu belajar Al-quran disini ?
a.     Disuruh oleh orang tua            c. Ikut-ikut teman
b.     Kemauan sendiri                     d. Coba-coba
3.     Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mulai tumbuh rasa malas dalam belajar Al-quran ?
a.     Tidak hadir (Bolos)                           c. pergi ke tempat PS
b.     Tetap masuk                           d. main ke rumah teman
4.     Apakah kamu suka menghafal Al-quran ?
a.     Ya                                           c. Tidak suka
b.     Tidak terlalu suka                             d. Sangat suka
5.     Apa yang kamu rasakan ketika membaca Al-quran ?
a.     Menyenangkan                        c. merasa biasa-biasa saja
b.     Membosankan                         d. Merasa hati menjadi tenang

B.   Pertanyaan  :
1.     Apakah kamu pernah merasakan kesulitan dalam belajar Al-quran ?
A.    Ya, Kenapa ?.................................................................................
B.    Tidak, Kenapa ?...........................................................................
2.     Apakah kamu pernah tidak hadir ( Bolos ) dalam belajar Al-quran ?
A.   Ya, Kenapa ?................................................................................
B.   Tidak, Kenapa ?.............................................................................
3.     Apakah kamu merasa terpaksa dalam belajar Al-quran ?
A.   Ya, Kenapa ?.....................................................................................
B.   Tidak, Kenapa ?......................................................................................
C. Pertanyaan esai !
1.  Cara belajar Al-quran seperti apa yang kamu inginkan ?
2.  Apa yang membuat kamu mau belajar Al-quran ?
3.  Apa yang akan kamu lakukan jika kamu merasa kesulitan dalam belajar Al-quran ?
Kesimpulandari data angket yang saya sebarkan/buat diatas adalah Kebanyakan peserta didik yang belajar di TPQ itu mereka merasa senang belajar mengaji di TPQ “HASANAH VIDARAINI” karna cara pembelajarannya bisa membuat mereka cepat paham dan lancar membaca Al-quran, dan mereka belajar Al-quran di TPQ kebanyakan karena perintah dari orang tua. Pada awalnya mereka merasa terpaksa belajar disana tapi dengan kebiasaan dan adanya dorongan dari keluarga dan diberikan nya beberapa motivasi, mereka tidak lagi merasa terpaksa akan tetapi jika mulai timbul rasa malas, terkadang kebanyakan dari siswa pernah membolos, tidak mengikuti pembelajaran Al-quran dan mereka lebih memilih pergi maen ke rumah teman daripada datang ke TPQ.  Peserta didik disini kurang suka atau tidak suka dengan hafalan karena mereka kesulitan dalam menghafal tapi tidak semuanya seperti itu, ada juga yang suka hafalan Al-quran. Dari beberapa data angket yang terkumpul, kebanyakan peserta didik lebih senang belajar Al-quran sambil bermain maksudnya, seperti diadakannya beberapa games atau permainan setelah pembelajaran Al-quran selesai sehingga mereka tidak merasa jenuh dan bisa merefresh fikiran setelah belajar Al-quran.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan Laporan penelitihan ini. Untuk itu saya minta kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan  ini .

DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saifuddin, Metodologi Studi Islam,  Jepara: INISNU, 2010.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. 4.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve, 1993, Cet. 1.
Fata,Choirul,CintaAl  Qur’an dan Hadis 1 untuk Kelas I Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______,  Cinta Al-Qur’an dan Hadis 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah , Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______,. Cinta Al-Qur’an dan Hadis 3 untuk Kelas III Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______, Cinta Al-Qur’an dan Hadis 4 untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______,Cinta Al-Qur’an dan Hadis 5 untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah , Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______, Cinta Al-Qur’an dan Hadis 6 untuk Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
Gerungan, Raflen A., “Pengertian Pendidikan”, http://raflengerungan.wordpress.com/korupsi-dan-pendidikan/pengertian-pendidikan/
Kangtarto, “Pengertian Klasifikasi”, http://www.kangtarto.blogspot.com/2008/01/pengertian-klasifikasi.phtml.
Kaskusus, “Definisi Macam-macam Institusi Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah no. 66/2010”, http://kaskusus.co.cc/definisi-macam-macam-institusi-pendidikan-menurut-peraturan-pemerintah-no-662010/
Khoiri, Nur, Metodologi Pembelajaran PAI, Jepara: INISNU,2011.
Komaruddin dan Komaruddin, Yooke Tjuparmah S., Kamus Ilmiah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. 1.

0 komentar: