LAPORAN PENELITIAN ANALISIS
KEBUTUHAN DAN SUMBER BELAJAR
TPQ “HASANAH-VIDARAINI”
Disusun oleh
MASRIFAH (131034038)
Kelas 2013 B
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat,
tauhid serta hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat dengan tema “Hubungan polusi
udara dengan paru-paru dan ekologi”. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada pembawa risalah Allah, yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat dan sumber belajar , serta
sebagai sumber referensi bagi pemrogram mata kuliah Analisis Kebutuhan Dan Sumber Belajar
Masyarakat . Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai dukungan
pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penyusun.
Sehingga penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu kelancaran proses penulisan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga makalah ini memerlukan
penyempurnaan.
Harapan
penyusun, laporan ini dapat bermanfaat
bagi para Mahasiswa yang memerlukan dan dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan.
Surabaya, 5 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………………………..........4
2.Tujuan………………………………………………………………………………………….4
3.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………4
4.Manfaat…………………………………………………………………………………............4
5.Metode Penelitihan……………………………………………………………………………..5
1.1 Metode
Wawancara……………………………………………………………….....5
1.2 Metode
Observasi Langsung…………………………………………………………………………………………7
1.3 Metode
Quisioner…………………………………………………………………………………..........11
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….
1. Dasar-dasar Pembelajaran AL
QUR’AN.....................................................................................................................................13
2. Metode
Pembelajaran AL-…QUR’AN………………………………………….................................................................15
3. Kegiatan
Pembelajaran di
TPQ………………………………………………………........................................................19
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..
1.
Saran…………………………………………………………………...................21
2.
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBELAJARAN
MEMBACA AL QUR’AN DENGAN METODE HASANAH-VIDARAINI DI LEMBAGA
PENDIDIKAN MA’ARIF NU CABANG SIDOARJO
A. Latar
Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memuat berbagai petunjuk
untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika,
hubungan sosial, dan sebagainya. Keseluruhan isi al-Qur’an pada dasarnya
mengandung beberapa pesan. Pertama, masalah tauhid, termasuk
di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib. Kedua, masalah
ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan
menghidupkan di dalam hati dan jiwa. Ketiga, masalah janji dan
ancaman, yaitu janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan
ancaman atau siksa bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh
kebahagiaan dunia akhirat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia
akhirat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga dan neraka.Keempat, jalan
menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan
yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah. Dan kelima, riwayat
dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa,
tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rasul Allah.
B.
Tujuan
Tujuan
diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi peserta
didik yang belajar Al-quran di TPQ
“HASANAH-VIDARAINI” Jln.Brebek 3A,
Gedongan, Kecamatan Waru Sidoarjo dan Mengetahui
metode-metode pembelajaran Al-quran tersebut. .Tak hanya itu, penulis pun mencari solusi
masalah tersebut.
C. Rumusan Masalah
Pada penelitian kali ini, penulis
memfokuskan pada siswa yang belajar membaca, menulis dan menghafal Al-quran di TPQ
“HASANAH-VIDARAINI” Kecamatan Waru Sidoarjo.
D.
Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat
sekali bagi penulis, karena:
a. Memberikan kesempatan kepada
penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji pembelajaran
Al-quran.
b. Melatih kita dalam membuat suatu
karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
c. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam berbagai
aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi.
d. Sebagai motivasi untuk melakukan
suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan
permasalahan anak atau siswa.
Tidak hanya bagi penulis, laporan
ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a. Mengetahui akan masalah yang
dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak menyadarinya.
b. Lebih mendekatkan pembaca
khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan perhatian, kesempatan dan
motivasi bagi mereka.
c. Menumbuhkan rasa
ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.
E. Metode Penelitian
Dalam
melakukan penelitian, penulis menggunakan berbagai macam teknik, diantaranyayaitu
:
1. Metode wawancara
a) IDENTITAS GURU DI TPQ “HASANAH-VIDAROINI”
NAMA : Nur
Muvida.Spd
PROFESI :
Guru Matematika dan Guru Baca AL-QUR’AN
ALAMAT : JLn. Brebek
Wadung Asri Gedongan, Waru-Sidoarjo
b)
Daftar
Pertanyaan Yang di Ajukan kepada guru yang mengajar di TPQ
No
|
Pewawancara
|
Narasumber
|
1.
|
Siapa nama
anda ?
|
Nama saya Nur
Muvida
|
2.
|
Profesi anda disini selain menjadi guru bahasa Inggris sebagai
apa lagi ?
|
sebagai guru ngaji sekaligus guru matematika di MTS “DARUL ULUM
GEDONGAN”
|
3.
|
Sudah berapa lama anda menjadi guru ngaji disini ?
|
12 Tahun menjadi guru ngaji Di tempat ini
|
4.
|
kira-kira berapa jumlah peserta didik yang mengaji disini ?
|
142 murid, murid laki-laki ada 82 dan murid perempuan ada 60
orang
|
5
|
berapa banyak jumlah guru yang mengajar disini ?
|
ada 15 guru perempuan dan tidak ada guru laki-laki
|
6
|
Mayoritas peserta didik yang mengaji disini, mulai usia berapa
sampai usia berapa ?
|
mayoritas nya dari usia 6-8 tahun dan ada juga anak yang masih
duduk di bangku Sekolah Dasar, SMP dan TK
|
7
|
Berapa jam waktu pembelajaran Al-quran ?
|
2 jam, biasanya di mulai dari jam 15.00 sore
|
8
|
Adakah hari libur nya ?
|
libur setiap hari Minggu dan hari-hari besar Islam.
|
9
|
Apakah anda mempunyai kendala selama mengajar disini dan jikaiya kendala seperti apa yang biasanya
terjadi ?
|
Kendalanya ya biasa saja, seperti mereka sedikit susah untuk di
atur, hanya itu.
|
10
|
bagaimana cara anda dalam menyikapi anak ( peserta didik) yang
belum juga fasih dalam membaca Al-Quran ?
|
pastinya harus menyikapinya dengan sabar ya, dan terus memberi bimbingan sampai anak
tersebut benar-benar bisa membaca Al-quran dengan lancar dan benar.
|
11
|
Metode belajar seperti apa yang anda gunakan agar peserta
didik itu mudah dalam memahami apa
yang anda ajarkan ?
|
di TPQ sini
menggunakan metode membaca Praga, pembelajarannya ¼ jam pertama membaca Praga Dan ½ jam
membaca secara individu, selain itu menggunakan metode Klasikal ( adanya buku
penghubung/ buku catatan keseharian dalam belajar Al-quran ). Biasanya pertama-tama
itu ,dengan membaca secara bersama-sama dan setelah itu membaca satu persatu
( Individu ). Dan disini juga cara pembelajaran Al-quran, peserta didik di
tuntut harus belajar mandiri, maksudnya itu siswa harus mengetahui terlebih
dahulu bacaan al-quran yang telah di
bacanya ( peserta didik tidak boleh di tuntun oleh guru, harus mandiri )
kecuali jika dia benar-benar sudah
tidak mengetahui cara baca Al-quran secara benar baru guru akan memberikan penjelasan (memberi
tahukan mana bacaan yang benar) selama siswa itu masih mampuh dan bisa untuk
membaca dengan benar, guru hanya dibolehkan untuk mendengarkan dan memberi
pengarahan jika baca’an tersebut salah. jadi mereka harus benar-benar aktif
mencari tahu bacaan tersebut sebelum dia membaca di hadapan guru, siswa
tersebut harus di drill. Kami menggunakan metode tersebut agar siswa terbiasa belajar secara mandiri
dan agar paham apa yang telah di bacanya sehingga siswa tersebut tidak mudah
lupa karena apa yang telah mereka pelajari dan pahami secara sendiri itu akan
mudah tertanam kuat di otak sehingga kemampuan daya ingatnya semakin tajam
dan kuat.
|
12
|
kebanyakan anak muda jaman sekarang malas jika di suru belajar
Al-quran, lalu bagaimana cara anda dalam memotivasi mereka agar tumbuh niatan
dalam belajar Al-Quran ?
|
semua itu kan pertama di awali dengan factor keluarga, jika
keluarga itu selalu memberi dorongan untuk anaknya agar giat belajar
al-quran, dan guru-guru disini hanya
memberikan beberapa motivasi saja, karna disini lebih di focus kan dalam pembelajaran
al-quran nya, terkadang waktu pembelajaranya itu kurang cukup sehingga tidak
terlalu banyak memberikan motivasi, itu juga tergantung dari individu gurunya
masing-masing.
|
13
|
Adakah cara-cara khusus yang anda ajarkan pada peserta didik agar
mereka itu merasa senang dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran Al-quran ?
|
cara khusus sih, sebenarnya tidak ada, disini kita hanya
memberikan sedikit motivasi pada peserta didik.
|
Kesimpulan dari wawancara di atas yaitu:
Di TPQ “ HASANAH VIDARAINI ”
Pembelajaran Al-quran dilakukan dengan metode peserta didik di haruskan
mandiri, jadi guru-guru disini tidak mengajarkan dengan cara di tuntun, dan
jika siswa itu belum benar-benar fasih dan lancar dalam membaca Al-quran,
pembelajarannya itu tidak akan di lanjudkan ke halaman berikutnya, mereka harus
benar-benar lancar terlebih dahulu, jika mereka ingin melanjutkan ke
pembelajaran al-quran ke halaman berikutnya jadi mereka benar-benar di ajarkan
secara drill.
2. METODE OBSERVASI LANGSUNG
OBSERVASI KE
TPQ
“HASANAH
VIDARAINI”
A.
Latar belakang mengambil TPQ “ HASANAH VIDARAINI”
Stimulasi pendidikan sejak dini adalah hal yang paling penting dan
terutama sekali yang harus diberikan kepada anak karena melalui stimulasi usia
dini anak akan menjadi seseorang yang dapat membentuk kepribadiannya sendiri,
banyak sekali jalan yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk memberikan
stimulasi kepada anak, salah satunya dengan mengajak anak untuk bergabung di
dalam suatu kelompok yaitu TPQ(taman pendidikan Al qur’an).
Latar belakang kami memilih TPQ-HASANAH VIDARAINI sebagai tempat
observasi karena disana anak bisa atau mampu untuk melatih kemampuannya dengan
cara diberikan pengajaran oleh guru mereka. Di TPQ tersebut kami memandang
bahwa stimulasi yang diberikan sesuai dengan apa yang telah kita pelajari, si
pendidik memberikan stimulasi pelajaran dengan cara yang dapat ditangkap oleh
anak seperti: membaca ayat-ayat pendek , menulis al-quran, menghafal
surat-surat al-quran, dan proses Tanya jawab. Dan pada saat kami memperhatikan
mereka, kebanyakan dari mereka yang sudah mampu menyerap pelajaran yang
diberikan oleh guru mereka,tapi sebagian dari mereka juga ada yang kelihatan
malu-malu untuk memberikan pendapat dan menjawab pertanyaan. Satu hal yang kami
kagumi dari TPQ ini adalah kebanyakan anak yang aktif adalah anak cowok, dia
sangat mampu menjawab apa yang dipertanyakan oleh gurunya. Jika dilihat dari
segi pendidik, guru di TPQ disini sudah berhasil mengembangkan ilmunya kepada
anak-anak didik mereka, guru mampu memberikan contoh yang baik bagi anak
didiknya.
B.
Deskripsi tempat
TPQ (taman pendidikan qur’an) ini berada di jalan Brebek 3A Tepatnya di Rumah belajar Al-quran.
C.
Metode
Pembelajaran
disampaikan secara klasikal dan Individual. Adapun metode yang sering digunakan
adalah ceramah, unjuk kerja, dan hafalan serta metode lain yang sifatnya
insidentil.
- Evaluasi
Evaluasi
yang dilakukan berbentuk Ujian secara
lisan . ujian itu hanya bisa di lakukan
oleh siswa yang sudah khatam/telah menyelesaikan per/jilid buku
pembelajaran tersebut, jika disaat ujian itu berlangsung dan ternyata siswa
tersebut belum begitu lancar dalam membaca Al-quran, mereka tidak akan di
luluskan dan tidak adanya ujian remidi sehingga
mereka akan mengulang buku/jilid
tersebut dan mereka yang tidak lulus harus menunggu 1 tahun lagi, baru
bisa mengikuti ujian lagi.
BAB II
ISI/LAPORAN
E.
Keadaan tempat observasi
Keadaan
TPQ ini sangat memadai dengan fasilitas
yang telah disediakan anak bisa belajar dengan baik dan nyaman, sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan lancar.
F.
Di TPQ “HASANAH VIDARAINI” terdapat :
* jumlah guru ngaji ada 15 Guru perempuan
* Jumlah Peserta didik yang mengaji disini ada 142 orang
* Laki-laki : 82 orang
* Perempuan : 60 orang
* Mayoritas yang mengaji TPQ “HASANAH VIDARAINI” adalah anak yang
berusia sekitar 6-7 thn ke-atas
dan ada juga peserta didik yang masih TK da nada yang masih SMP
G.
Daftar pelajaran
No
|
Senen
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum’at
|
1
|
Al qur’an dan hadist
|
Fiqih dan ibadah
|
Membaca al-quran
|
Aqidah akhlak
|
Praktek sholat
|
2
|
Hafalan ayat
|
Hafalan shalat
|
Hafalan do’a
|
Hafalan zikir
|
Tajwid
|
H.
Pembagian kelas dalam pembelajaran Al-quran ( Level kelas )
a)
pra
jilid 1 ( siswa yang baru mengenal bacaan Al-quran
b)
iqro
jilid 1
c)
iqro
Jilid 2
d)
iqro
Jilid 3
e)
iqro
Jilid 4
f)
iqro
Jilid 5
g)
iqro
Jilid 6
h)
Al-Qur’an
I. Tata
Tertib
Untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan program belajar mengajar di TPQ “HASANAH
VIDARAINI” disusun tata tertib yang berlaku serta mengikat kepada semua elemen
yang ada di Madarasah Diniyah, yang meliputi :
- Santri hadir di TPQ 5 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
- Setiap santri harus bersikap
sopan serta santun kepada guru dan sesama santri baik di Madrasah maupun
di luar Madrasah.
- Santri memakai pakaian yang
sopan dan Islami selama proses pembelajaran.
- Santri yang berhalangan hadir
karena alasan tertentu harus mendapat izin dari guru terkait.
- Hendaknya santri mengikuti
pembelajaran dengan penuh disiplin dan sungguh-sungguh.
G.
Masalah yang dimiliki oleh anak
* Anak menghafal ayat terlalu panjang sehingga susah untuk dia
mengahafalnya.
* Anak malu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
H. Saran
Seharusnya pembelajaran di TPQ
ini dilakukan secara bertahap bukan secara sekaligus mampu untuk menguasainya secara baik. Dan
dengan begitu otak anak akan mudah untuk menyerap pelajaran yang diberikan
pendidik kepada anak didiknya, misalnya saja dari segi penghafalan ayat, anak
dituntut untuk selalu mengahafal ayat sehingga dia selalu mengalami kendala
dalam segi mengahafal, banyak anak yang kurang tahu dalam mengahafal ayat-ayat
yang diberikan oleh guru, mengajar di TPQ
seharusnya mengedepankan system praktek bukan system dikte sehingga anak
lebih bisa dan mampu mengasah dan menggunakan otaknya untuk berfikir.
1. keluarga adalah factor utama dalam pembentukan karakter anak,
dengan cara memberikan dukungan sepenuhnya pada anak untuk giat dalam belajar
Al-quran
2. selalu memberikan banyak motivasi pada anak, motivasi nya bisa
dengan memberikan cerita-cerita tauladan, agar mudah di ingat oleh anak.
3. Biarkan anak berimajinasi dan bereksperimen serta menyatakan
perasaan mereka dengan segala keunikannya, aktiflah bersama imajinasi anak.
4. Beri kesempatan pada anak anda untuk bereksplorasi, mencoba
karena selama ada ruang untuk berbuat suatu kesalahan, disana anak belajar.
5. Jadilah contoh atau model dan lakukan kegiatan sederhana bersama
anak.
3. METODE QUISIONER
Jawablah pertanyaan berikut ini !!!
A. Pilihan ganda :
1.
Apakah
kamu senang belajar Al-quran di tempat
ini ?
a.
Ya c.
kurang senang
b.
Tidak d. sangat senang
2.
Kenapa
kamu belajar Al-quran disini ?
a.
Disuruh
oleh orang tua c. Ikut-ikut
teman
b.
Kemauan
sendiri d. Coba-coba
3.
Apa
yang akan kamu lakukan jika kamu mulai tumbuh rasa malas dalam belajar Al-quran
?
a.
Tidak
hadir (Bolos) c.
pergi ke tempat PS
b.
Tetap
masuk d. main ke
rumah teman
4.
Apakah
kamu suka menghafal Al-quran ?
a.
Ya c.
Tidak suka
b.
Tidak
terlalu suka d.
Sangat suka
5.
Apa
yang kamu rasakan ketika membaca Al-quran ?
a.
Menyenangkan c. merasa biasa-biasa
saja
b.
Membosankan d. Merasa hati menjadi
tenang
B.
Pertanyaan :
1.
Apakah
kamu pernah merasakan kesulitan dalam belajar Al-quran ?
A.
Ya, Kenapa
?.................................................................................
B.
Tidak, Kenapa
?...........................................................................
2.
Apakah
kamu pernah tidak hadir ( Bolos ) dalam belajar Al-quran ?
A.
Ya,
Kenapa ?................................................................................
B.
Tidak,
Kenapa
?.............................................................................
3.
Apakah
kamu merasa terpaksa dalam belajar Al-quran ?
A.
Ya,
Kenapa ?.....................................................................................
B.
Tidak,
Kenapa
?......................................................................................
C. Pertanyaan esai !
1. Cara belajar Al-quran seperti apa yang kamu inginkan ?
2. Apa yang membuat kamu mau belajar Al-quran ?
3.
Apa
yang akan kamu lakukan jika kamu merasa kesulitan dalam belajar Al-quran ?
Kesimpulandari data
angket yang saya sebarkan/buat diatas adalah Kebanyakan peserta didik yang
belajar di TPQ itu mereka merasa senang belajar mengaji di TPQ “HASANAH
VIDARAINI” karna cara pembelajarannya bisa membuat mereka cepat paham dan
lancar membaca Al-quran, dan mereka belajar Al-quran di TPQ kebanyakan karena
perintah dari orang tua. Pada awalnya mereka merasa terpaksa belajar disana
tapi dengan kebiasaan dan adanya dorongan dari keluarga dan diberikan nya
beberapa motivasi, mereka tidak lagi merasa terpaksa akan tetapi jika mulai
timbul rasa malas, terkadang kebanyakan dari siswa pernah membolos, tidak
mengikuti pembelajaran Al-quran dan mereka lebih memilih pergi maen ke rumah
teman daripada datang ke TPQ. Peserta
didik disini kurang suka atau tidak suka dengan hafalan karena mereka kesulitan
dalam menghafal tapi tidak semuanya seperti itu, ada juga yang suka hafalan
Al-quran. Dari beberapa data angket yang terkumpul, kebanyakan peserta didik
lebih senang belajar Al-quran sambil bermain maksudnya, seperti diadakannya
beberapa games atau permainan setelah pembelajaran Al-quran selesai sehingga
mereka tidak merasa jenuh dan bisa merefresh fikiran setelah belajar Al-quran.
Tak
ada gading yang tak retak, begitu pula dengan Laporan penelitihan ini. Untuk
itu saya minta kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan ini .
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saifuddin, Metodologi Studi Islam, Jepara: INISNU, 2010.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. 4.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve, 1993, Cet. 1.
Fata,Choirul,CintaAl Qur’an dan Hadis 1 untuk Kelas I Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______, Cinta Al-Qur’an dan Hadis 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah , Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______,. Cinta Al-Qur’an dan Hadis 3 untuk Kelas III Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______, Cinta Al-Qur’an dan Hadis 4 untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______,Cinta Al-Qur’an dan Hadis 5 untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah , Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
_______, Cinta Al-Qur’an dan Hadis 6 untuk Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
Gerungan, Raflen A., “Pengertian Pendidikan”, http://raflengerungan.wordpress.com/korupsi-dan-pendidikan/pengertian-pendidikan/
Kangtarto, “Pengertian Klasifikasi”, http://www.kangtarto.blogspot.com/2008/01/pengertian-klasifikasi.phtml.
Kaskusus, “Definisi Macam-macam Institusi Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah no. 66/2010”, http://kaskusus.co.cc/definisi-macam-macam-institusi-pendidikan-menurut-peraturan-pemerintah-no-662010/
Khoiri, Nur, Metodologi Pembelajaran PAI, Jepara: INISNU,2011.
Komaruddin dan Komaruddin, Yooke Tjuparmah S., Kamus Ilmiah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. 1.
0 komentar:
Post a Comment