Nama : Mohammad Zainul MIfta
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Banyak pendapat tentang filsafat, beberapa yang
berpresi terhadap Filsafat
adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagisegala
sesuatu berdasarkan pikiran/ rasio belaka.
Filsafat
berasal dari Griek berasal dari kata
Pilos (cinta), Sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah
Kata filsafat berasal dari kata ‘philosophia’ (bahasa Yunani), yang
artinya ‘mencintai kebijaksanaan’. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata
filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’, dan dalam bahasa Arab disebut
dengan istilah ‘falsafah’, yang biasa diterjemahkan dengan ‘cinta
kearifan’.
Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti mencintai
dan sophos yang berarti bijaksana. Berdasarkan uraian
di atas dapat dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Sedangkan
orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta pengetahuan disebut
dengan filsuf atau filosof.
Proses mencari kebenaran itu melalui beberapa tahap. Tahap pertama, manusia
berspekulasi dengan pemikirannya tentang semua hal. Kedua, dari berbagai
spekulasi disaring menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan. Tahap
ketiga, buah pikiran tadi menjadi titik awal dalam mencari kebenaran (penjelajahan
pengetahuan yang didasari kebenaran), kemudian berkembang sebagai ilmu
pengetahuan, seperti matematika, fisika, hukum, politik, dan lain-lain.
Berikut definisi filsafat yang dikemukakan para ahli:
1.
Pythagoras (572-497 M). Dalam tradisi
filsafat zaman Yunani Kuno, Pythagoras adalah orang yang pertama-tama
memperkenalkan istilah philosophia, yang kemudian dikenal dengan istilah
filsafat. Pythagoras memberikan definisi filsafat sebagai the love of
wisdon. Menurutnya, manusia yang paling tinggi nilainya adalah manusia
pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang dimaksud dengan wisdom
adalah kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan. Pythagoras
sendiri menggap kebijakan yang sesungguhnya hanya dimiliki Tuhan semata-mata.
2.
Socrates (469-399 SM). Ia adalah seorang filosof dalam bidang moral
yang terkemuka setelah Thales pada zaman Yunani Kuno. Socrates memahami bahwa
filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan
terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (principles of the
just and happy life).
3.
Plato (427-347 SM). Seorang sahabat dan murid Socrates ini telah mengubah
pengertian kearifan (sophia) yang semula berkaitan dengan soal-soal
praktis dalam kehidupan menjadi pemahaman intelektual. Menurutnya, filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Dalam Republika,
Plato menegaskan bahwa para filosof adalah pecinta pandangan tentang
kebenaran (vision of the truth). Dalam pencarian terhadap kebenaran
tersebut, filosof yang dapat menemukan dan menangkap penegtahuan mengenai ide
yang abadi dan tak pernah berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan
pencarian yang bersifat speklutaif atau perekaan terhadap keseluruhan
kebenaran. Maka filsafat Plato kemudian dikenal dengan nama Filsafat
Spekulatif.
4.
Aristoteles (384-332 SM). Aristoteles adalah seorang murid Plato yang terkemuka. Dalam
pandangannya, seringkali Aristoteles bersebrangan dengan pendapat gurunya,
namun pada prinsipnya, Aristoteles mengembalikan paham-paham yang dikemukakan
oleh gurunya tersebut. Berkenaan dengan pengertian filsafat, Aristoteles
mengemukakan bahwa sophia (kearifan) merupakan kebajikan intelektual
tertinggi. Sedangkan philosophia merupakan padanan kata dari episteme
dalam arti suatu kumpulan teratur pengetahuan rasional mengenai sesuatu
objek yang sesuai. Adapun pengertian filsafat menurut Aristoteles, adalah
ilmupengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
5.
Prof.
Dr. Fuad Hassan guru besar psikologi universitas indonesia menyimpulkan
bahwa filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal dalam arti mulai
dari radix suatu gejala dari akar suatu hal yang hendak dimasalahkan, dan
dengan jalan penjajagan yang radikal filsafat berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan kesimpulanm yang universal.
6.
Harold
H.Titus mengemukakan 4 pengertian filsafat. adalah :
1)
Satu
sikap tentang hidup dan tentang alam semesta.
2)
Filsafat
adalah satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan Akliah.
3)
Filsafat
adalah satu perangkat masalah.
4)
Fissafat
ialah satu perangkat teori atau isi.
B.
FILSAFAT ILMU
Ilmu berasal dari kata
”alima
(bahasa arab) yang berarti tahu, jadi ilmu maupun science secara etimologis
berarti pengetahuan. Sedangkan Filsafat Ilmu Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Filsafat Ilmu merupakan cabang ilmu
filsafat yang hendak mengkaji ilmu dari
sisi filsafat untuk memberi jawaban terhadap sejumlah pertanyaan yang mencakup
apa itu ilmu (ONTOLOGI), Bagaimana ilmu itu diperoleh (dijawab dengan
epistemologi) dan untuk apa ilmu itu dilahirkan (aksiologi). Filsafat ilmu
mempersoalkan dan mengkaji segala persoalanyang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan, fisik, dan metafisik. Filsafat ilmu memfokuskan pembahasan dalam
metodologi ilmu pengetahuan.
·
SIFAT-SIFAT ILMU
1.
RASIONAL : proses pemikiran yang berlangsung
dalam ilmu itu harus dan hanya tunduk pada hukum-hukum logika.
2.
EMPIRIS : kesimpulan yang didapatnya harus
dapat ditundukkan pada verifikasi pancaindra manusia.
3.
SISTEMATIS : fakta yang relevan itu harus
disusun dalam suatu kebulatan yang konsisten.
4.
UMUM harus dapat dipelajari oleh setiap orang,
tidak bersifat esoterik
5.
AKUMULATIF : Kebenaran yang diperoleh selalu
dapat dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran yang baru
0 komentar:
Post a Comment