02 December 2014

Filsafat Ilmu

FILSAFAT ILMU
KESADARAN MANUSIA TERHADAP SEJARAH






Oleh :
M FAJAR ABDUL QODIR R 
131034014



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, tauhid serta hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa risalah Allah, yakni Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai dukungan pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penyusun. Sehingga penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu kelancaran proses penulisan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Filsafat Ilmu.
Penyusun menyadari bahwa program makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga makalah ini memerlukan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Harapan penyusun,makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.


DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia dan sejarah tidak ekuivalen dengan sejarah dan manusia. Yang pertama lebih bertendensi filosofis sehinngga daripadantya dapat ststemen syarat makna yakni, “manusia sebagai makhluk sejarah”. Adapun yang disebut terakhiir lebih bertendensi dan boleh jadi menjadi “sejarah manusia”.  Manusia mempunyai kesadaran yang mendalam terhadap sejarahnya. Ini merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat ditemukan pada diri makhluk lain selain manusia. Oleh sebab itu kesadaran yang sesungguhnya dari manusia adalah termasuk menyadari bahwa ia merupakan makhluk sejarah.
Sejarh sebagai peristiwa tidak perlu diragukan segnifikansi posisi sentral manusia. Demikian pula peristiwa sejarah yang dituangkan dalam rangkaian kisah , cirita sejarah cerita sejarah setelah melalui penelaahan secara metodik, juga mengekplesitkan peranan penting manusia, meskpun itu tema sejarah yang dikisahkan meliputi tema majemuk, manusia senantiasa hadir dalam keseluruhan rtema sejarah.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud kesadaran sejarah?
b. Apakah peranan dari kesadaran sejarah?
c. Apakah yang dimaksud wawasan sejarah?

3. Manfaat
a. Dengan pengetahuan tentang kesadaran sejarah akan membuat kita untuk mengupayakan pelestarian dari berbagai macam sejarah yang ada.
b. Peranan sejarah yang amat penting bagi kehidupan sehari-hari akan membuat kita sadar untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik.
c. Dengan pengetahuan dari wawasan sejarah akan menghailkan pengetahuan dari masa lalu hingga sekarang.

BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kesadaran Sejarah
Sejarah dalam kerangka keilmuan mempunyai watak tridimensional, yaitu kesinambungan anntara hari kemarin, hari sekarang dan hari depan. Tidak dapat disangkal bahwa tekanan penyelidikan sejarah adalah hari kemarin. Ketiga komponen itu tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Masa lampau adalah pijakan bagi kehadiran masa kini dan masa adalah kerangka pematangan menuju masa depan. Serta masa depan adalah sesuatu yang belum terwujud, namun pasti akan terwujud. Dalam beberapa hal pengertian tentang kesadaran sejarah bertaut erat dengan peristiwa sejarah, fakta sejarah. Hal ini tampak pula dari pandngan Ismail yang menanyakan bahwa kesadaran sejarah memang harus dimulai melalui pengetahuan tentang fakta-fakta sejarah. Dalam batasan tertentu, pembinaan kesadaran sejarah yang mula-mula harus bertumpu pada pengetahuan tentang fakta sejarah, mengundang kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan. Akan tetapi, fakta sejarah belum, dan ini diakui pula oleh Ismail.
Fakta sejarah merupakan pintu masuk paling awal untuk memupuk kesadaran sejarah suatu masyarakat, dan berdasarkan kesadaran sejarah yang hampir dapat dipastikan berlaku umum tentang keringnya pengetahuan fakta sejarah yang dimiliki oleh masyarakat, sudah dapat diprediksikan masyarakat yang senantiasa berada diluar kamar kesadaran sejarah. Dengan kata lain yang terpenting bagaimana belajar sejarah. Akan tetapi, bagaimanapun peristiwa sejarah tetap harus menjadi elemen yang perlu diperhatikan dalam pembinaan kesadaran sejarah kususnya didaerah mengingat masih banyak peristiwa sejarah didaerah yang belum tergali secara optimal. Terlebih lagi belum banyak ditekuni oleh masyarakat, bahkan ada kesan bahwa terjadi semacam gerakan untuk menjauh dari ingatan masa lampau.
Dengan demikian kesadaran sejarah tidak lain sikap mental, jiwa pemikiran yang dapat membawa untuk teteapberada dalam rotasi sejarah. Artinya, dengan adanya kesadaran sejarah, kita seharusnya menjadi semakin arif dan bijaksana dalam memaknai kehidupan ini.



2. Peranan Kesadaran Sejarah
Kesadaran sejarah dalam konteks keindonesiaan, secara lebih tepat dapat dirangkum dari pemikiran (I Gde Widja, 1989;7) yang menyatakan bahwa kesadaran sejarah adalah dasar bagi terbinanya identitas nasional yang merupakan satu model utama didalam kita membangun bangsa dan negara kita masa kini maupun dimasa yang akan datang. Demikianlah argument dari teoritis yang menunjukkan urgensi kesadaran sejarah bagi sebuah bangsa. Analisis mana diharap dapat lebih menipiskan keraguan tentang perlunya kesadaran sejarah bagi masalah besar yang tidak dapat dikesampingkan oleh masyarakat yang berharap agar kehidupan dimasa depan lebih dinamis. Selain urgensi kesadaran sejarah yang mencakup sebagai sarana motivasi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan negara, sebagai alat untuk memperkukuh semangat dan nilai-nilai nasionalisme.

3. Wawasan Sejarah
Sebagaimana telah menjadi kesepakatan dan diketahui secara spesifik dikalangan yang berkecimpung dalam dunia keilmuan bahwa setiap disiplin ilmiah tidak dapat dipisahkan dari adanya objek yag menjaai pusat perhatian disiplin ilmu. Perlakuan itulah yang menjadikan setiap ilmu mempunyai cirri khas masing-masing, behkan merupakan daya pembeda yang sangat esensial. Bukan itu saja, implikasi lebih lanjut adalah munculnya prespekif masing-masing ilmu. Wawasan, pandangan dan prespektif bagi suatu disiplin ilmu dapat dinilai sebagai suatu yang sangat mendasar dalam memberikan karakter tersendiri pada ilmu itu. Oleh karena itulah setiap disiplin ilmiah punya wawasan tersendiri dalam mengeksplanasi berbagai persoalan yang menjadi titik perhatian maupun dalam memahami fenomena yang berkembang. Tanpa wawasan yang jelas dan kuat, suatu disiplin ilmiah akan sangat sulit memposisikan segnifikansi pragmatisnya.
Dengan demikian, jelas sekali pentingnya prespektif sejarah ini, termasuk didalamnya dalam memahami identitas kebangsaan kita. Wawasan kesejarahan dapat memberikan konstribusi yang tidak kecil dalam mempertegas identitas kebangsaan, dalam memformulasikan apa yang mesti dan tidak mesti dilakukan untuk menata kehidupan kebangsaan itu sendiri secara kreatif.

BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan

Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang erat. Manusia memiliki peran dalam sejarah, baik sebagai subjek sejarah, maupun objek sejarah. Adapun peran sejarah untuk menjernihkan jiwa dan pemikiran manusia untuk menempuh fase kehidupan selanjutnya dengan lebih baik. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang utuh tentang keterkaitan antara manusia dan sejarah, karena melalui pesan-pesan yang terkandung dalam sejarah, manusia dapat belajar banyak tentang makna kehidupan dan hakekat eksistensi manusia itu sendiri


1.1 Saran

Sejarah yang sudah terbentuk sejak dulu akan diingat dimasa yang akan mendatang. Ilmu yang sudah terbentuk saat terjadinya sejarah akan terus diperbaiki dengan mengikuti perkembangan zaman. Jaganlah kita dengan mudah melupakan sejarah dari masalalu, karna masalalu adalah pelajaran yang akan menuntun kita untuk menjadi lebih baik dimasa depan

DAFTAR PUSTAKA

Juraid Abdul Latif, 2006. MANUSIA, FILSAFAT, DAN SEJARAH. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
I Gde Widja. 1990. Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikdub DIKTI


0 komentar: